open

inilah panduan pertolongan pertama

PANDUAN PERTOLONGAN PERTAMA


I.                    Pengertian Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera oleh orang yang terlatih kepada penderita sakit atau korban cedera sebelum dibawa ke sarana pelayanan kesehatan.
       Tujuan pertolongan pertama:

1)      Menyelamatkan nyawa
2)      Mencegah kecacatan
3)      Mencegah memburuknya keadaan penderita dan enunjang proses penyembuhan
Agar anda dapat memberikan pertolongan dengan cepat, tepat dan aman dalam keadaanatau situasi darurat. Anda harus memahami dengan benar apa yang harus dilakukan.
Jika anda berjalan menyusuri jalan raya, tiba-tiba anda melihat sekumpulan orang ditepi jalan sedang menyaksikan korban kecelakaan lalu-lintas yang tergeletak berlumuran darah, hal utama yang harus anda miliki adalah tindakan untuk menguasai keadaan:
1.       Mencari tahu keadaan
·   Apa yang telah terjadi?
·   Apakah ada yang terluka?
·   Apakah ada korban yang tersembunyi dari pandangan atau tergeletak di suatu tempat?
2.       Ciptakan keadaan aman
·   Sebelum menolong korban, hindarkan atau kurangi segala macam bahaya yang dapat terjadi pada diri anda
·     Jika diperlukan, mintalah bantuan orang di sekitar kejadian atau menghubungi Unit Pelayanan Darurat,  Ambulans, Polisi atau Pemadam kebakaran
·     Jika mungkin untuk mengamankan lokasi, pindahkan korban ke tempat yang lebih aman
3.       Berikan pertolongan pertama
·         Pastikan tindakan apa yang akan anda lakukan
·         Berikan pertolongan pertama pada korban
4.       Carilah bantuan
·   Mintalah bantuan seseorang untuk menghubungi rumah sakit atau mencari kendaraan jika dibutuhkan


5.       Setelah kejadian
·     Bersihkan tempat kejadian kecelakaan
·   Jika memungkinkan hilangkan penyebab terjadinya kecelakaan, atau cari tenaga profesional untuk melakukannya
·      Lengkapi peralatan pertolongan pertama, jika tersedia



II.                  Penilaian Dini/Penilaian Awal Dan Pertolongan Pertama Pada Ancaman Kematian
Jika anda mampu menguasai keadaan, maka selanjutnya pikirkan cara untuk menolong sikorban. Langkah-langkah sederhana ini merupakan tindakan yang harus dilakukan. Perhatikan kata kunci: DRs A-B-C

Danger (bahaya)
·   Lakukan penilaian apakah lokasi tempat kita melakukan pertolongan aman dan tidak berbahaya bagi kita penolong maupun korban
·   Singkirkan benda-benda berbahaya disekitar korban dan di lokasi tempat melakukan pertolongan. Pindahkan korban untuk menjauh dari tempat yang membahayakan jika diperlukan.
Response (tanggapan) dari korban
·  Untuk mengetahui tingkat kesadaran korban, ajukanlah pertanyaan “Anda (Bapak/Ibu/Adik/Kakak/Saudara) dapat mendengarkan saya?”. Bila korban memberikan jawaban (sadar) lanjutkan pertanyaan “Apakah Anda memerlukan peretolongan?”
·       Bila korban dipanggil namn tidak memberikan jawaban atau korban tidak bergerak (tidak sadar), lakukan tindakan berikut:
a.    Tepuklah bahu atau tulang selangka korban dengan tangan anda atau
b.    Cubitlah lengan bagian atau
c. Memberikan rangsangan berupa rasa nyeri untuk mengetahui adanya reaksi/respon dari korban berupa gerakan atau adanya suara korban
Shout for help (meminta bantuan)
·        Bila korban tidak menunjukkan adanya reaksi setelah diberikan rangsang nyeri, maka panggilah bantuan segera.
·    Mintalah bantuan kepada seseorang yang berada dilokasi kejadian untuk menghbungi ambulans atau rumah sakit terdekat dan pastikan bahwa bantuan akan datang.


Jika anda sendirian, anda harus mencari bantuan.
Jika pertolongan belum juga datang, telpon/panggil ambulans untuk membawanya ke Puskesmas/Rumah Sakit SAAT ITU JUGA
Bila tidak ada ambulans maka andalah yang harus memberikan pertolongan pertama SEGERA

                    Catatan:
                Jika ambulans tidak tersedia, pilihlah kendaraan yang cukup lebar dan meungkinkan untuk membawa korban pada posisi pemulihan
Bila anda harus melakukan pertolongan pertama, maka ikuti tahapan penanganan sebagai berikut:
        Lakukan pemeriksaan dan penilaian tanda-tanda adanya ancaman kematian. Periksa jalan napas (Airway), periksa fungsi pernapasan (Breathing), dan sirkulasi/peredaran darah (Circulation). Untuk memudahkan mengingat tahapan penanganan, ingat mulai dengan kata kunci A-B-C.



Airway (jalan napas)
mulailah melakukan tindakan awal dengan melakukan pemeriksaan ada/tidaknya sumbatan atau gangguan jalan napas (airway problem) pda korban.
1.       Berlututlah disisi korban. Periksa adakah aliran udara melalui hidung korban dengan cara meletakkan punggung tangan kita didepan hidung korban atau dekatkan pipi kita didepan hidung korban untuk merasakan adanya aliran udara atau dengarkan adanya hembusan naps korban.
2.     Bila tidak ada aliran udara, coba periksa adakah benda asing dalam rongga mulut korban (gumpalan darah, muntahan atau benda asing lain). Bila ada keluarkan dari mulut korban gunakan dua jari untuk mengorek keluar benda asing tersebut.
3.     Korban yang tidak sadar, periksa juga pngkal lidah yang biasanya jatuh kebelakang dan menutup jalan napas.
4.       Cara membuka jalan napas
Bila tidak ada aliran udara yang terasa melalui hidung, maka perbaiki posisi kepala dengan cara menegadahkan kepala dengan cara sebagai berikut; angkat dagu keatas, dorong dahi kebelakang dan lakukan secara perlahan.

Breathing (pernapasan)
1.       Pertahankan posisi kepala korban (posisi menegadah)
2.       Letakkan pipi anda dekat wajah, diantara mulut dan hidung korban
3.    Lihat pada bagian dada korban apakah ada gerakan napas (gerakan dada naik-turun), perhatikan apakah gerakannya teratur, apakah gerakan dada sebelah kiri dan kanan sama (simetris)
4.       Dengarkan napasnya, dan tetap perhatikan gerakan dadanya
5.       Rasakan adanya hembusan udara pada pipi anda dan amati selama 10 detik
6.       Dengan merasakan adanya aliran udara dan adanya gerakan dada menandakan bahwa korban masih bernapas.
Jika korban tidak bernapas mulai lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) segera.
Jika korban tidak sadar, tapi korban masih bernapas segera pindahkan korban pada posisi pemulihan.
Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Hal penting dalam kehidupan manusia adalah bernapas dan jantung berdetak untuk mengantarkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Jika na[pas dan aliran darah berhenti dalam tubuh manusia, akan mengakibatkan kematian.
Untuk menyelamatkan nyawa korban, diperukan tindakan yang dikenal dengan Resusitasi Jantung Paru (RJP), yaitu mengembalikan fungsi jantung pada keadaan semula atau normal.
Pada orang dewasa


                               RJP pada bayi



Circulation (sirkulasi)
Sirkulasi atau peredaran darah diperlukan diseluruh bagian tubuh untuk memenuhi kebutuhan jaringan antara lain membawa oksigen. Gangguan sirkulasi dapat terjadi karena gangguan pompa jantung atau kekurangan volume darah yang disebabkan oleh terjadinya pendarahan. Kehilangan darah ini dapat mempengaruhi kekurangan peredaran oksigen keseluruh tubuh:
·        Bila terjadi perdarahan maka anda harus menghentikan perdarahan secepat mungkin karena kehilangan darah yang cukup banyak akan menyebabkan kekurangan oksigen dijaringan dan mengancam terjdadinya kematian.
·        Bila janutng mulai berhenti berdenyut maka anda harus mengembalikan fungsi jantung denganmelakukan pijat jantung
Untuk mengetahui baik atau tidaknya pompa jantung, kita dapat memeriksa detak jantung dengan meraba dengan sedikit tekanan didaerah pembuluh nadi leher atau nadi tangan selama 10 detik.



Perdarahan
Perdarahan dapat terbagi menjadi dua, yaitu perdarahan luar dan perdarahan dalam. Berdasarkan jenisnya perdarahan berupa: pembuluh nadi, pembuluh balik dan pembuluh rambut.
Hal berbahaya jika terjadi perdarahan di pembuluh nadi, darah bewarna merah muda yang memancar. Segera harus dihentikan karena bila tidak akan terjadi kekurangan volume darah.  
Gejala dan tanda perdarahan luar:
·         Darah mengalir keluar dari  luka
·         Nyeri pada daerah yang terluka
·         Bila jumlahnya banyak, bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Pertama pada perdarahan:
1.       Tekan langsung pada luka untuk mengontrol/menghentikan perdarahan, kemudian balut tekan.
2.       Tinggikan bagian luka, lebih tinggi dari jantung.
3.    Bila perdarahan belum berhenti dan terjadi pada alat gerak atas atau bawah, lakukan penekanan pada titik tekan didaerah cidera.

4.       Jika terjadi penurunan kesadaran periksa A-B-C.
5.     Selimuti korban dan tinggikan tungkai agar volume darah cukup untuk daerah otak, jantung dan paru-paru.
6.       Bawa segera ke puskesmas/rumah sakit.
Bila terjadi perdarahan dibagian dalam tubuh, misalnya didaerah rongga dada, rongga perut atau rongga pangul, perdarahan ini tidak aka tampak oleh mata kita, tetapi korban harus segera dibawa ke puskesmas/rumah sakit.
                Mengenal perdarahan bagian dalam:
1.   Sama seperti perdarahan luar, korban pucat atau kebiruan, denyut nadi kecil dan teraba lemah, bernapas cepat
2.    Perdarahan bagian dalam rongga dada, tampak adanya luka didada atau jelas warna kebiruan/memar, mungkin korban mengeluh nyeri dada, gerakan dada tidak beraturan/tidak simetris antara dada kanan dan kiri
3.  Perdarahan pada bagian dalam rongga perut, adanya luka atau jelas kebiruan di daerah perut, korban mengeluh  nyeri pada bagian perut, perut agak cembung dari sebelumnya
4.  Perdarahan bagian dalam rongga panggul, ada luka atau jelas dengan warna kebiruan, kita lihat bentuk panggul kiri dan kanan tidak sama (tidak simetris)

0 Response to "inilah panduan pertolongan pertama"

Posting Komentar

Popular Posts