open

Mengelola Bahan Kimia


Mengelola Bahan Kimia

A. Pendahuluan


 Semua laboratorium harus dirancang untuk memudahkan kerja eksperimen serta mengurangi kecelakaan. Pekerja laboratorium harus memahami cara mengelola bahan kimia. Semua bagian dari laboratorium harus memahami keamanan telah menjadi komponen penting pengoperasian laboratorium.
Sistem keamanan laboratorium bahan kimia yang baik dapat mengurangi sejumlah risiko, seperti, pencurian atau penyalahgunaan peralatan yang sangat penting atau bernilai tinggi; pencurian atau penyalahgunaan bahan kimia atau bahan “penggunaanganda“yang mungkin digunakan untuk kegiatan ilegal; ancaman dari kelompok aktivis; pelepasan atau pemaparan bahan berbahaya secara tidak sengaja atau sengaja; sabotase bahan kimia atau peralatan bernilai tinggi; publikasi informasi sensitif; dan pekerjaan ilegal atau eksperimentasi laboratorium yang tidak sah. Jenis dan tingkat sistem keamanan bergantung padabeberapa faktor, termasuk jenis ancaman yang diterima dan jumlah bahan dan peralatan; pengetahuan kelompok atau individu yang memberikan ancaman; riwayat pencurian, sabotase, dan kekerasan yang diarahkan ke atau di dekat laboratorium;persyaratan atau panduan peraturan; adanya sesuatu yang menarik perhatian; atau masalah terkait “penggunaan-ganda“ atau keamanan informasi.

B. Pembahasan
Bahan kimia ramah lingkungan merupakan falsafah perancangan produk dan proses yang mengurangi atau meniadakan penggunaan dan terciptanya bahan berbahaya. Berikut pembahasan mengenai bahan kimia ramah lingkungan:
1.      Mencegah limbah
2.      Menggunakan pekerjaan berskala mikro
3.      Menggunakan perlarut dan bahan lainnya yang aman

  1. Membeli bahan kimia
Bagian dari pembelian bahan kimia adalah analisis masa pakai dan biayanya. Biaya pembelian hanyalah bagian awalnya. Biaya penanganan, dari segi manusia dan keuangan, serta biaya pembuangan juga harus diperhitungkan. Tanpa analisis ini, pesanan bisa jadi rangkap dan bahan kimia tak terpakai bisa jadi bagian signifi kan dari limbah berbahaya di laboratorium. Proses membeli bahan kimia meliputi dua hal, yaitu:
a.       Memesan bahan kimia

b.      Menerima bahan kimia

  1. Inventaris dan pelacakan bahan kimia
Semua laboratorium harus mencatat semua inventaris bahan kimia yang dimilikinya secara akurat. Inventaris adalah catatan, biasanya dalam bentuk basis-data,  bahan kimia dalam laboratorium dan informasi penting tentang pengelolaannya yang tepat. Inventaris yang dikelola dengan baik meliputi bahan kimia yang didapat dari sumber komersial dan yang dibuat di laboratorium, juga lokasi penyimpanan untuk setiap wadah masing-masing bahan kimia. Inventaris membantu dalam pemesanan, penyimpanan, penanganan, dan pembuangan bahan kimia, juga perencanaan darurat.

  1. Penyimpanan bahan kimia
Teknik penempatan barang untuk persediaan yang dapat menjamin dapat tercegahnya kehilangan isi dari wadahnya, perubahan sifat fisika dan kimia, terjadi interaksi antara materi bahan, dan dapat tercegah dari bahaya kecelakaan yang ditimbulkan dari bahan yang disimpan. Penyimpann bahan kimia meliputi:
a.       Wadah dan peralatan
1. Gunakan perangkat pengaman sekunder, seperti wadah pengaman (overpack), untuk menampung bahan jika wadah utama pecah atau bocor.
2. Gunakan baki penyimpanan yang tahan korosi sebagai perangkat pengaman sekunder untuk tumpahan, kebocoran, tetesan, atau cucuran.
3. Sediakan lemari berventilasi di bawah tudung asap kimia untuk menyimpan bahan berbahaya.
4. Segel wadah untuk meminimalkan terlepasnya uap yang korosif, mudah terbakar, atau beracun.

b.      Penyimpanan dingin
1. Gunakan lemari penyimpanan bahan kimia hanya untuk menyimpan bahan kimia. Gunakan pita dan penanda tahan air untuk memberi label lemari es dan freezer laboratorium.
2. Jangan menyimpan bahan kimia yang mudah terbakar dalam lemari es, kecuali penyimpanan bahan tersebut disetujui.
3. Semua wadah harus tertutup dan stabil. Perangkat pengaman sekunder, seperti baki plastik, penting untuk labu laboratorium kimia dan disarankan untuk semua wadah.
4. Labeli semua bahan dalam lemari es dengan isi, pemilik, tanggal perolehan atau penyiapan, dan sifat potensi bahayanya.
5. Tata isi berdasarkan pemilik, namun pisahkan bahan yang tidak sesuai. Tata isi dengan memberi label pada rak dan tempelkan skema penataan di luar unit.
6. Setiap tahun, kaji semua isi dari masing-masing unit penyimpanan dingin. Buang semua bahan tidak berlabel, tidak diketahui, atau tidak diinginkan, termasuk bahan yang dimiliki oleh pegawai yang telah meninggalkan laboratorium.

c.       Penyimpanan cairan yang mudah terbakar dan gampang menyala
Dalam penyimpanan cairan yang mudah terbakar dan gampang menyala perlu memperhatikan:
1.      konstruksi laboratorium
2.      tingkat lantai tempat laboratorium berlokasi
3.      adanya lemari penyimpanan cairan yang mudah terbakar atau kaleng keselamatan
4.      jumlah zona api dalam gedung
5.      sistem pelindungan api yang dibangun dalam laboratorium
6.      jenis laboratorium (yaitu, pendidikan atau penelitian dan pengembangan).

d.      Penyimpanan silinder gas
Dengan gas beracun dan reaktif, atau gas penyebab mati lemas dalam jumlah besar, lemari gas khusus mungkin diperlukan. Lemari ggas dirancang untuk pendeteksian kebocoran, penggantian yang aman, ventilasi, dan jalan keluar darurat. Untuk gas laboratorium yang biasanya digunakan, paertimbangkan pemasangan sistem gas internal. System tersebut menghapuskan perlunya pengiriman dan penanganan silinder gas mampat dalam laboratorium.



e.              Penyimpan zat yang sangat reaktif
Langkah awal dalam mengelola dan menyimpan bahan yang sangat reaktif ialah:
1.      Mempertimbangkan persyaratan penyimpanan sebelum membawa ke laboratorium
2.      Membaca literatur untuk penyimpanan bahan
3.      Hanya menggunakan bahan seperlunya
4.      Memberi identitas pada wadah
5.      Tidak Menggunakan bahan yang telah kadaluarsa
6.      Tidak Membuka peroksida yang  telah menendap/kristal
7.      Lakukan evaluasi ulang untuk penggunaan berkelanjutan
8.      Memisahkan agen pengoksidasi,bahan reduksi, senyawa piroforik
9.      Untuk cairan yang sangat reaktif gunakan baki yang cukup besar menampung bahan
10.  Menyimpan larutan seperti asam perklorik  dalam baki kaca atau keramik
11.  Menjauhkan bahan dari cahaya panas untuk bahan yang dapat berubah menjadi peroksida
12.  Menyimpan bahan yang bereaksi aktif dari kontak dengan air
13.  Menyimpan bahan yang tidak stabil karena panas dalam lemari es
14.  Menyimpan peroksida organik cair pada suhu rendah agar tidak terjadi perubahan fase
f.       Penyimpanan bahan yang sangat beracun
Melakukan tindakan pencegahan berikut :
1. Menyimpan dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun.

  1. Pemindahan, pengangkutan, dan pengiriman bahan kimia
     Peraturan internasional berlaku untuk pemindahan bahan kimia, sampel, dan bahan penelitian lainnya di jalan publik, dengan pesawat terbang, atau melalui pos atau pengangkutan lainnya. Hukum nasional dan internasional mengatur dengan ketat pengiriman domestik dan internasional sampel, contoh, obat, dan elemen genetik, serta peralatan penelitian, teknologi, dan bahan, meski bahan tersebut tidak berbahaya, tidak berharga, atau umum sekali pun.

Pemindahan; memindahkan bahan kimia di lokasi kerja, digunakan perangkat pengaman sekunder, Lembaga dengan kampus yang besar mungkin memakai pembawa atau kendaraan khusus untuk mengangkut bahan yang diatur peraturan tertentu.

Pengangkutan; pengangkutan bahan berbahaya menggunakan kendaraan yang dirancang khusus yakni mematuhi peraturan internasional. Jangan menggunakan kendaraan pribadi, perusahaan, atau lembaga (termasuk pesawat terbang), untuk mengirimkan bahan kimia berbahaya.
Pengiriman; bahan kimia, bahan biologis, dan radioaktif, pengiriman domestik atau internasional diatur oleh International Air Transport Association (IATA/Asosiasi Transportasi Udara Internasional). Individu yang mempunyai sertifikat IATA harus melakukan inspeksi pengemasan, pengkajian administrasi, dan menandatangani dokumen pengiriman.

C. Penutup
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan :
1.      Pemahaman tentang pengelolaan bahan kimia sangat penting bagi mahasiswa dan instansi terkait yang akan bekerja di dalam laboratorium khususnya laboratorium  kimia.
2.      Dalam mengelola bahan kimia kita harus memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku sebelumnya.
3.      Pengelolaan bahan kimia secara baik dan benar dapat mengurangi risiko bekerja di dalam laboratorium khususnya laboratorium kimia.
Jadi,dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia haruslah memperhatikan prosedur dalam mengelola bahan kimia yang ada karena hal ini sangat penting untuk keberhasilan praktikum ataupun dalam penyelesaian tugas.

0 Response to " Mengelola Bahan Kimia"

Posting Komentar

Popular Posts