Mengukur kadar bioetanol dalam cairan fermentasi adalah salah satu hal penting yang harus kita ketahui, jika kita ingin membuat bioetanol. Ada banyak cara untuk mengukur bioetanol. Mulai dari cara yang paling mudah, rumit, dan paling canggih. Setiap metode pengukuran memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Beberapa metode itu adalah analisis dengan GC (Gas Chromatography), HPLC (High Performance Liquid Chromatography), metode enzym, dan hydrometer.
Disini saya akan membahas tentang tata cara menetukan kadar bioetanol dari hasil fermentasi menggunakan piknometer dengan metode enzym.
Gambar Piknometer
1. Piknometer yang sudah diketahui beratnya (ditimbang dengan tutup pada temperatur ruangan) disi dengan aquades, tutup dan dimasukan kedalam gelas piala pada suhu 15 ˚C.
2. Setelah 30 menit dibuka tutup, paskan sampai tanda batas piknometer. Keringkan titik air yang menempel pada pada dinding diatas tanda batas dengan menggunakan kertas saring, tutup kembali.
3. Keluarkan dari gelas piala, biarkan pada suhu ruangan selama 15 menit kemudian ditimbang dengan menggunakan Neraca Analitik.
4. Mengitung berat jenis aquades.
Pengujian Contoh :
1. Piknometer yang sudah diketahui beratnya diisi dengan larutan contoh etanol dan masukkan dalam penangas air dengan 15̊C.
2. Setelah 30 menit dibuka tutup, dipaskan sampai tanda batas dengan larutan contoh etanol dan tutup kembali.
3. Keluarkan dari penangas air, dibiarkan pada suhu ruangan selama 15 menit kemudian ditimbang.
4. Hitung berat jenis bioetanol. Hitungan kadar bioetanol dari tabel konversi berat jenis dan kadar etanol.
Gambar Rumusan Kadar Bioetanol
0 Response to "Menentukan Kadar Bioetanol Hasil Fermentasi Menggunakan Piknometer"
Posting Komentar